Senin, 04 Oktober 2010

Pacaran Islami

Mau siap nikah? Pacaran dulu, dong!

15 Agustus 2010
oleh M Shodiq Mustika
Sebagian orang muslim menyangka bahwa kita bisa siap nikah tanpa pacaran lebih dulu. Benarkah demikian? Persangkaan mereka itu keliru! Sebab, makna asli “pacaran” adalah “persiapan menikah”. Mengingat bahwa nikah merupakan langkah besar dalam kehidupan, kita pada umumnya takkan mungkin siap nikah tanpa mempersiapkannya.
Ada juga yang mengharamkan pacaran sebelum menikah karena menyangka bahwa “bentuk pacaran pasti tidak lepas dari perkara-perkara haram, khususnya zina” (sebagaimana dipaparkan di bawah ini). Persangkaan mereka ini juga keliru!
Baca selanjutnya…

Awas! Penipuan berkedok Ta’aruf

13 November 2009
oleh M Shodiq Mustika
Yth Bapak Muh Shodiq, Saya adalah anggota milis taa’ruf network, saya ingin memberi masukan dan berbagi cerita. Beberapa waktu lalu, saya berkenalan dengan Sdr. HA via milis yang Bapak pimpin, kita melakukan proses ta’aruf pada bulan Juli dan akhirnya memutuskan menikah pada bulan Oktober tanggal 4 2009. Awalnya saya merasa bersyukur dan Alhamdulilah mendapatkan calon suami melalui milis ini, karena saya berharap melalui milis ini saya akan mendapatkan suami yang soleh dan bertanggung jawab. TETAPI tanpa sepengatahuan saya, ternyata suami saya tersebut MENIKAH LAGI dengan calon istri yang berasal dari P pada tanggal 9 Oktober tahun 2009, dan yang membuat saya Hancur serta sakit hati istrinya tersebut pun merupakan anggota milis ini yang bernama L. sungguh saya sangat terpukul Pak. dan merasa di khianati. ternyata istrinya yang di P tersebut pun di bohongi juga karena dia tidak tau ternyata HA telah menikah dengan saya. Satu lagi kebusukan dia Pak, ternyata sebelum menikah dengan saya dan L, HA masih mempunyai istri yang beralamat di C dan masih sah menjadi istrinya.
Untuk informasi Bapak, HA juga aktif mengisi forum-forum keagamaan di milis ini.
Saya berharap dengan kejadian ini, semoga Bapak sebagai Moderator lebih berhati-hati dari ulah lelaki yang tidak bertanggung jawab seperti ini, dan agar tidak ada saya dan L-L lainnya.
Mohon Bapak dapat menjaga kerahasian identitas saya. Demikianlah curahan hati saya, agar semua dapat mengambil hikmah dari kejadian yang menimpa Saya dan L.
Wassalam,
Akhwat
Semoga ukhti dan L tabah dan mendapat berkah dan hikmah dari peristiwa ini. Aamiin.
Ukhti, terima kasih atas masukannya. Menindaklanjuti laporan tersebut, kami gugurkan keanggotaan HA di Ta’aruf Network. Kami pun menghimbau supaya kita semua lebih berhati-hati.

Lowongan Jodoh: Cari calon istri yang murah senyum

16 Mei 2009
oleh M Shodiq Mustika
Nama : Achmad Purwanto
lahir : Rembang, 19 sept 1977
status : Bujang
pekerjaan : Staf keuangan Perusahaan Cargo di jakarta
alamat : Ciracas JakTim
kekurangan ana, al :
1. pendiam (nggak banget2)
2. perawakan sedang (gak gemuk gak kurus, gak pendek gak tinggi)
menginginkan pendamping :
1. wanita yang sopan dan santun
2. wanita yang mau diajak dijalan agama
3. siap lahir batin menjadi ibu rumah tangga
4. wajah manis dan murah senyum
Yang mau berta’aruf dengannya, silakan hubungi kami via eMail: muhshodiq[at]yahoo[dot]com untuk kami teruskan kepada yang bersangkutan.

Konsultasi: Lantaran perbedaan, haruskah mengakhiri hubungan?

11 Mei 2009
ini pertama kali saya melihat situs yang benar2 bisa menggetarkan hati saya, krn ketika saya sedang bingung tentang masalah cinta, situs ini bisa menunjukan jalan keluar dari kebingungan saya, tapi saya masih punya satu masalah cinta yang saya harap abi bisa memberikan jalan keluarnya.
saya adalah akhwat berumur 26 thn yang lumayan aktif mengikuti pengajian dan kegiatan2 dakwah, saya sudah bekerja, dan alhamdulillah memiliki banyak teman yang baik di sekitar saya.
di tempat kerja saya sekarang saya dikenalkan dengan seorang ikhwan yang katanya menaksir saya, dan ternyata ikhwan tsb lumayan menarik bagi saya.
sekarang kami berdua dekat sekali, jarang jalan berdua tapi sering sms-an dari bangun tidur hingga akan tidur lagi (alhamdulillah isi sms-nya masih tdk keluar dari batas2 kesopanan), walaupun kami tidak selalu setuju akan hal yang sama tapi kedekatan kami berdua bisa dibilang “seperti” sedang pacaran.
kami pernah membicarakan tentang pernikahan, karena kami berdua mengerti bahwa apa yang kami lakukan ini bisa menjrumuskan kami ke dalam zina,tapi pembicaraan ini belum membuahkan hasil, karena kami memiliki perbedaan2 yang signifikan.
salah satunya seperti yang di sebutkan dalam artikel abi yang menjabarkan kriteria siap menikah.
di situ disebutkan bahwa pria harus lebih tua dari wanita, sedangkan ikhwan yang dekat dengan saya ini lebih muda 4 thn dari saya, selain itu ikhwan ini aktifis di aliran islam yang berbeda dengan saya.
makanya walaupun dekat tapi sepertinya untuk menikah kami berdua masih ragu2 karena perbedaan2 itu & untuk mengakhiri hubungan kami ini sepertinya amat tidak mungkin untuk kami berdua.
tolong berikanlah pandangan abi untuk masalah saya ini.
untuk perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Tanggapan M Shodiq Mustika: Baca selanjutnya…

Lowongan Jodoh: Janda muda ingin nikah lagi

4 Mei 2009
oleh M Shodiq Mustika

Mas, saya iri membaca lowongan nikah yang pernah Mas tampilkan. Saya wanita umur 31thn. Saya sudah menjanda selama 10 tahun. Karena anak saya sudah besar, saya ingiiii…n sekali menikah lagi. Tapi secara keduniawian saya bisa dikatakan kurang mampu. Pekerjaan sehari-hari hanya berjualan tempe penyet di pinggir jalan. Tapi saya tidak ingin dikasihani. Hanya ingin belajar kembali berrumah tangga.
Kriteria saya tidak muluk. Hanya menginginkan suami yang taat beragama, yang bisa mengayomi saya di dunia & akhirat. Demikian permohonan saya, atas kurang lebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Baca selanjutnya…

Lowongan Nikah: Gadis 27 th cari calon suami

28 April 2009
oleh M Shodiq Mustika
Saya wanita berusia 27 th, sudah bekerja di salah satu sekolah internasional, Insya Allah sudah siap membina hubungan yang serius dengan seorang Laki-laki Muslim yg beragama baik dan bertanggung jawab. Maksud saya menulis email ini kepada mas shodiq, boleh gak ya saya minta tolong Mas Shodig, sekiranya punya kenalan, kerabat, teman atau saudara yg belum menikah dan berniat menikah sekarang, bisakah kiranya saya di ta’arufkan? Maaf, jika kurang berkenan..tapi saya cuma ingin meminta tolong kepada orang yg saya anggap bisa / sekiranya bisa menolong saya.
Demikianlah permintaan tolong seorang pembaca tulisanku. Penayangan “lowongan nikah” tersebut di sini merupakan bagian dari usahaku untuk saling menolong. Kalau mau ikutan menolong, silakan sebarluaskan informasi ini. Bagi yang berminat mengisi “lowongan” ini, silakan hubungi kami melalui eMail: muhshodiq[at]yahoo[dot]com atau berta’aruf dengannya melalui Ta’aruf Network.

Konsultasi: Saat si dia kurang perhatian dan muncul orang ketiga

25 April 2009
oleh M Shodiq Mustika
saya sangat tertarik membaca semua ini. oleh karena itu saya ingin curhat sama masalah yang sedang saya hadapi, dan saya berharap saya akan mendapatkan jawaban atas kebimbangan hati saya.
saya mempunyai pacar, dan hubungan ini sudah berlangsung selama hampir 7 tahun tapi kami hubungan jarak jauh karna di atinggal di jakarta dan saya tinggal di sumatra, tapi sampai saat ini saya belum menerima kepastian apapun dari pacar saya, dengan alasan study yang belum selesai.
selama saya menjalani pacaran dengan dia selama 2.5 thn saya juga menjalin hubungan lagi dengan rekan kuliah saya, hubungan kami juga sangat dekat,pacar saya yang di jakarta tahu hubungan saya karna saya memang tidak bisa membohonginya, ya pada akhirnya yang ada saya dan pacar ke2 saya hanya putus nyambung begitulah seterusnya hingga dia meninggalkan saya untuk bekerja di luar negeri, yang saya herankan selama dia di luar negeri bukan dia berusaha melupakan saya malah dia merencanakan untuk melamar saya, tapi saya tolak karna saya sudah punya pacar yang jauh direstui oleh keluarga saya, wlau dalam hati sya juga terluka karna harus melukai orang yang sangat berharap pada saya.
tapi lambat laun kami berdua mengerti posisi ,masing2.
lalu ketika saya bekerja saya bertemu lagi dengan pria sekantor saya dan pada akhirnya di amenyatakan perasaannya padaku, waktu itu saya justru sangat terpukul karna dia yang begitu perhatan denganku malah orang non muslim. awalnya saya bisa bersikap biasa saja, akhirnya saya lama2 dekat tapi saya juga sudah jelaskan bahwa diantara kami tidak mungkin bisa bersama karna saya sudah punya pilihan lain dan yang paling prisip adalah bawa kami beda agama. sampai akhirnya dia berkeputusan untuk keluar dari kerjaan, saya pikir dia sudah bisa menerima jawaban dari saya. tapi ternyata sampai saat ini dia masih mengharapkan saya mau ikut dengannya…
dan pada kesempatan ini saya ingin sekali meminta nasehat, bagai mana saya harus menyikapi hal ini? karna terus terang juga ada sedikit perasaan yang lain di hati saya pada orang yang di luar negeri dn orang yang dulu sekantor dengan saya, tapi sungguh, pilihan saya tak pernah berubah, saya tetap pada pacar saya yng pertama.
tapi tolog berikan saya saran, bagai mana saya harus bersabar atas semua ini, karna dari dulu kenapa selalu ada saja lakii2 lain yang mencoba masuk dalam hubungan saya dengan pacar pertama saya,justru kenapa orang ke3 dari kami kenapa selalu lebih perhatian dan serius pada saya, sedangkan orang yang saya tunggu2 sampai hampir 7 thn ini tak pernah beri saya kepastian apapun… tolong saya pa ustadz..
apaah saya harus memilih orang yang lebih serius lagi dengan saya atau saya harus lebih bersabar atas orang yang telah disetujui oleh keluarga? demkian cuthar saya, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih..
Tanggapan M Shodiq Mustika: Baca selanjutnya…

Contoh pacaran islami ala orang awam

24 April 2009
oleh M Shodiq Mustika
Keberadaan pacaran islami bukan hanya dalam teori. Prakteknya ada. Pelakunya juga tidak harus orang-orang “khosh” seperti ulama NU atau pun tokoh Muhammadiyah. Orang awam pun dapat menjalankannya. Ini dia contohnya, sebagaimana tergambar dalam curhat seorang pembaca situs ini: Baca selanjutnya…

Konsultasi: Dia duda keren, tapi…. gimana, ya?

2 April 2009
oleh M Shodiq Mustika
assalamu’alaikum wr. wb… ustad pa kbr? sehat kan? sy dl pernah bertny mslh jodoh jg mell email ni kepada ustad, kemudian ustad menjwbnya dgn sgt baik. terima ksh sy ucapkan untk itu. sekrg sy ingin bertanya lg, smg ustad tdk bosan menjawab pertanyaan2 dr sy.
begini, saat ini sy bingung dihadapkan pada sebuah keptusan. saya dijodohkn oleh keluarga kepda seorg duda wafat istri tnpa anak. tentara, merokok, agm alakadarnya, akhlak baik dan menyenangkan bila ngobrol dgnnya. dia masih da hub saudara dgn sy.
awalnya sy ragu dgn pilihan ortu ini. dia jarang sholat dan kuat merokok. tp ortu membesarkan hati saya agar mau menerimanya. ortu meyakinkan bhw sy akan mampu mengubah dia menjadi lbh baik lg. dua kali ibu sy nangis minta sy mau menerim dia.pelan2 hati sy tbuka dan ingin berkenalan lbh jauh dgnnya. tnyata dlu dia sholat, tp sejak ditinggal istrinya dia berhenti sholat krn frustasi/stres. sy phm dgn kondisinya.kemudian pelan2 sy ajak dia kembali sholat dan mengenal islam.alhamdulillah dia sgt senang, ktnya dia ska dgn wanita yg sellau mengingatinya jk ada kekeliruan yg dia buat.pelan2 dia mulai rajin sholat.sy senang dgn perubahan ini. dia pun berjanji akn mulai mengurangi rokok.
namun ustad, ketika ortu tau bhw gajinya kecil dan harus dibagi 2 pula dgn utang ortunya, serta merta ortu sy lgsg membatalkan perjodohan itu.sy kecewa ustad, dia pun sedih mngetahinya.sy terlanjur senang dgnnya.sy ga trima ortu membtlkan hanya krn mslh keuangannya.walau bgtu, sy msh berkomunikasi dgnnya lwt tlp/sms krn dia diluar kota .sy bbrp kali tatapmuka dgnnya dan sempat pergi mengunjungi tantenya.semuanya bs sy trima apa adanya dirinya.namun, sy msh ragu apakah dia akan tetap bs rajin sholat ketika menikah nanti?berulangkali sy sampaikn kegelisahan sy itu, dgn yakin dia menguatkan sy, dia akan berusaha trs untk itu, karena dia malu klu istri sholat masa dia sbg suami tdk sholat. dari dulu pun sebenarnya dia sholat kok.
pertanyaan saya :
1. bisakah saya pegang kata2nya itu sbg jaminan bhw dia akan bs lbh baik lg ke depannya (kt org dia baik dan nurut kl dibilg sepnjg itu baik)
2. apakah sy salah telah mengindahkan kata2 ortu untk memutuskan hubungan dgnnya krn ortu keberatan dgn keuangannya?(sy khwtr jk ini berlnjut ke pernikahan, dan pernikahan mengalami mslh ortu akan menyalahkan sy krn tdk nurut pa kt ortu dan bs2 krn tak direstui kami terhambat utk bahagia)
3. apakah sudah tepat pilihan saya?(krn pengetahuan /pengamalan agamanya bs dikatakan msh dibwh saya)
4. menurut bpk bagaimana langkah kami selanjutnya?(memutuskan/menikah dgnnya) dan bagaimana mnt restu ke ortu?
5. sy istikharah selama ini, namun jawabannya blm sy temukan.bagaimana cara mendaptkan jwaban istikharah sy?
sy mohon pak ustad dpt segera memberi jawaban atas kebingungan sy ini. sebelum dan sesdahnya saya ucapkan jazakallahu khairon katsir.
Wa’alaykumussalaam…. Pertanyaanmu lumayan banyak. Sayangnya, waktuku tak cukup banyak untuk menerangkannya secara panjang lebar. Jadi, maaf, jawabanku singkat saja: Baca selanjutnya…

Definisi & Bentuk Nyata Pacaran Islami

16 Maret 2009
saya pengen tanya: Dari manakah bpk mendapatkan istilah “pacaran islami”; dari alQURAN kah atau hadist atau Qias atau ijma’ulama atau fatwa ulama barangkali atau ada rekomendasi dari ulama?Atau malah jgn2 dari pendapat dan tafsir diri anda pribadi?
Bertanyalah dengan sesopan-sopannya. Al-Qur’an tidak mengajarkan kita untuk bersangka buruk, ‘kan?
Menurut kaidah dari ushul fiqih, semua muamalah itu boleh, kecuali bila ada larangan dari nash secara qathi. (Kaidah2 itu dirumuskan oleh para ulama ahli ushul fiqih berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi.) Pacaran itu tergolong muamalah. Jadi, menurut kaidah tersebut, pertanyaan kita seharusnya: Manakah nash yang secara qath’i melarang pacaran islami? Baca selanjutnya…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar